Gunung Lawu adalah salah satu gunung yang paling dikeramatkan oleh masyarakat Jawa. Gunung ini disebut juga Wukir Mahendra. Ketinggian puncaknya mencapai 3.200 m dpl. Setiap bulan Suro gunung ini akan banyak didatangi para peziarah, pencari berkah maupun para pendaki. Bahkan jika kita pada malam satu suro mendaki sampai puncak Lawu, disana akan banyak ditemui warung yang menjajakan aneka minuman hangat , makanan dan bakso.
Di warung 'evakuasi kelaparan' ini kami menikmati secangkir kopi panas dan aneka gorengan. Letaknya yang strategis dan dipinggir tebing membuat para pembeli dengan leluasa manikmati pemandangan alam, sembari menikmati aneka makanan yang ada.
Sewaktu aku dan teman-teman yang tergabung dalam Pulsar Owners Club lagi turing Road to Dieng, pada perjalanan pulang kami memilih jalur gunung Lawu. Hujan deras yang mengiringi perjalanan semenjak dari Solo membuat kondisi badan sedikit menurun dan perut terus keroncongan. Kondisi lereng Lawu yang basah karena hujan dan kabut yang turun, membuat kami harus istirahat dan segera mengisi perut untuk menghindari semakin menurunnya kondisi stamina tubuh.
Setelah sampai di Cemoro kandang, kang Bro rombongan POC merapat menuju salah satu warung di depan pintu masuk pendakian gunung Lawu ini. Nama warung itu cukup unik. 'Jalur Evakuasi Lapar' adalah nama yang diberikan untuk warung aneka minuman hangat, jajan gorengan, makanan, dan pernik-pernik untuk sovenir.
Kondisi suhu yang dingin dan pakaian yang masih basah, membuat perut semakin berontak untuk minta dievakuasi. Dan terbukti dengan cekatan tim evakuasi lapar memberikan pertolongan pertama. Beberapa gelas kopi hangat, teh hangat, jahe dan aneka jajan gorengan dalam sekejap telah ada dihadapan kami.
Dan dalam sekejap pula beberapa tahu goreng diatas piring telah dilahap habis. Secara otomatis team evakuasi kelaparan langsung dengan cekatan membuatkan aneka gorengan hangat lagi..
Warung di depan gapura pendakian Cemoro Kandang ini benar-benar warung evakuasi lapar.... Disamping harga aneka makanan dan minumannya sangat terjangkau, ternyata latar belakang diberikannya nama ini karena warung tersebut ketika musim pendakian sedang ramai, sering dijadikan basecamp para tim SAR dan para pecinta alam yang secara sukarela memberikan pertolongan pertama untuk para pendaki yang mengalami kecelakaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar