Sepenggal cerita dari perjalanan menelusuri 'JALUR EVAKUASI LAPAR'.......

14 November 2013

"Hitam Putih Mie Akhirat"

“Neng Akhirat ora ono montor liwat…
Neng akhirat ora ono sego berkat…
Neng akhirat ora ono mejo billiard…
Ono ne godo ne moloikat….”


Sebuah syair yang menggelitik dan cukup popular dari lagu berjudul ‘Ngamen-2’…..
Mungkin ada benarnya beberapa lirik lagu dari musik yang beraliran dangdut koplo tersebut…

“Di Akhirat tidak ada motor lewat…
Di akhirat tidak ada Nasi berkat…
Di akhirat tidak ada Meja Bilyard…
Yang ada ‘gada’ nya Malaikat….”


Ngomong-ngomong soal akherat…
Di kota Surabaya, ternyata ada ‘MIE AKHIRAT’ loh….!!!!!
Penasaran…???



Dengan mengusung berbagai menu seperti Mie Akhirat, Ramen Akhirat, Tamie Ice Cream, aneka snack, berbagai minuman panas dan dingin, sebuah konsep berbeda juga ditawarkan di tempat makan ini.

Mie Akhirat adalah nama sebuah tempat makan di jl Progo No. 10. Resto ini tiap hari buka mulai jam 12.00 hingga 21.30wib. Karena lokasi resto berada di sekitar kawasan ‘car freeday’, maka khusus untuk hari Minggu resto hanya dibuka mulai jam 06.00 pagi hingga jam 11.00 siang. 
 
Dalam 1 porsi mie hitam yang dikombinasikan dengan topping daging ayam cincang, siomay dan keripik ini Cuma dibanderol Rp. 10.000.
  
Dengan mengusung berbagai menu seperti Mie Akhirat, Ramen Akhirat, Tamie Ice Cream, aneka snack, berbagai minuman panas dan dingin, sebuah konsep berbeda juga ditawarkan di tempat makan ini. Selain tempatnya yang nyaman dan cukup luas, dari tagline "Nikmatnya Surga, Pedasnya Neraka" tentu semua orang bisa langsung membayangkan bagaimana pedasnya menu yang ditawarkan. Jadi untuk yang doyan pedas, gak ada salahnya mencoba mencicipi makanan yang disediakan resto di seberang Taman Bungkul ini.

Aneka makanan disini memiliki beberapa tingkat kepedasan. Mulai dari level ‘0’ hingga level ‘10’. Meski hingga level pedas paling tinggi, mie akhirat tetap memiliki cita rasa khas tersendiri. Harga makanan dan minuman disini tergolong murah. Berkisar mulai Rp.5.000 hingga Rp.20.000.



Tiap 1 level kepedasan, setara dengan 1 sendok sambal

Tiap level kepedasaan dari makanan yang dipesan, dikenakan tambahan harga. Jadi harga untuk Mie akhirat Level : 1-2 dikenakan tambahan harga Rp.1000, level : 3-4 tambahan harga Rp.2000, level : 5-6 tambahan harga Rp.3000, Level : 7-8 tambahan harga Rp.4000, dan level : 9-10 tambahan harga yang diberikan Rp.5000. Untuk 1 level kepedasan, setara dengan 1 sendok sambal. Tapi untuk yang tidak suka pedas, resto ini juga melayani level ‘0’ atau tanpa tambahan sambal sedikitpun…


 
Mie Neraka bisa dikenali dari warnanya yang hitam

Ada yang unik dari 2 menu andalan resto ini. Yaitu Mie Surga dan Mie Neraka. Mie ‘Surga’ bisa dikenali dengan warnanya yang putih. Menurut pemilik resto, nama ini dipilih karena hanya orang-orang yang suci dan berhati bersih (putih) yang bisa masuk surga. Jadi warna putih dari mie akhirat ini dianggap mewakili surga.

Sedangkan mie Neraka adalah mie yang dominant warna hitamnya. Seperti menurut kebanyakan orang, hanya orang-orang yang penuh dosa dan berhati kotor (hitam) yang akan menjadi penghuni neraka. Jadi warna hitam dianggap mewakili neraka. 
 
Yang membedakan mie hitam ini, karena terbuat dari tepung pilihan dipadukan dengan pewarna hitam alami dari merang padi.
Sebenarnya proses pembuatan Mie Neraka sendiri, tidak berbeda jauh dengan mie pada umumnya. Yang membedakan mie hitam ini, karena terbuat dari tepung pilihan dipadukan dengan pewarna hitam alami dari merang padi. Sehingga aman untuk dikonsumsi serta warna yang dihasilkan tidak mempengaruhi rasa. 


Karena harganya relative terjangkau, penikmat kuliner ini juga berasal dari berbagai kalangan. Mulai anak-anak sekolah hingga pegawai kantoran.

Dalam 1 porsi mie hitam yang dikombinasikan dengan topping daging ayam cincang, siomay dan keripik ini Cuma dibanderol Rp. 10.000. Karena harganya relative terjangkau, penikmat kuliner ini juga berasal dari berbagai kalangan. Mulai anak-anak sekolah hingga pegawai kantoran. Untuk yang berada di wilayah Sidorajo dan sekitarnya, jika ingin mencicipi sensasi "Nikmatnya Surga, Pedasnya Neraka" tidak usah jauh-jauh ke Surabaya. Karena untuk Sidoarjo sendiri juga telah dibuka outlet Mie Akhirat di PazKul Kahuripan Nirwana P – 3. Yang lagi bingung ingin berburu kuliner atau sekedar mencari tempat nongkrong yang nyaman dan enak, gak ada salahnya mencoba Mie Akhirat…



Mie Akhirat.
- Jl. Progo No.10 Surabaya
- Jl. PazKul Kahuripan Nirwana P – 3 Sidoarjo
Telp. 0881-3500-169
Pin BB : 32a975a8

24 Agustus 2009

Bakso Kuto Cak To



Dari semangkuk bakso, aromanya saja bisa membuat orang penasaran untuk ingin menikmatinya..

Bakso…??? Siapa sih gak kenal dengan makanan lezat yang terbuat dari daging dan berbentuk bundar ini..?? Dari aromanya saja bisa membuat orang penasaran untuk ingin menikmatinya. Beberapa waktu yang lalu, sewaktu ke Sidoarjo, aku sempatkan mampir di salah satu depot bakso. Tepatnya Bakso Kuto Cak To. Tempat makan ini berkonsep seperti warung dengan desain ruangannya terbuka. Sebuah tempat makan yang sangat nyaman di sekitar GOR Delta Sidoarjo. Untuk masalah harga..?? Standar dompet pelajar…!!! Kalo urusan rasa… Coba sendiri aja..



Karena rasanya yang khas dan harga relatif murah, Bakso Kuto Cak To banyak digemari mulai dari kalangan pelajar sampai pekerja kantoran.

Di setiap daerah masakan bakso memiliki karakter sendiri-sendiri. Untuk Jawa Timur sendiri, bakso yang terkenal ada dua macam, yaitu bakso Malang dan bakso Solo. Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis bakso ini terletak pada kuahnya. Karakter dari bakso Malang kuahnya cenderung lebih bening karena bumbu-bumbu yang digunakan adalah bumbu mentah. Sedangkan untuk bakso Solo, karakternya memiliki kuah yang lebih kental serta lebih keruh. Ini dikarenakan bumbu yang digunakan digoreng terlebih dahulu.


Dengan tata ruang terbuka dan sirkulasi udara yang sangat bagus,
suasana santai dan nyaman adalah sebuah konsep yang ditawarkan oleh Bakso Kuto Cak To


Lalu bagaimana dengan Bakso Kuto Cak To..??? Bakso ini didirikan oleh Wachid Basir Krismanto atau lebih dikenal dengan nama Cak To. Sejak masih SMA pria ramah ini telah mulai merintis usaha dibidang kuliner. Berbagai usaha warung hingga café pernah dia coba. Dengan menu aneka macam penyetan (nasi sambel tempe penyet, telur, ayam, lele, ikan laut) pernah dicoba dan tak jarang usahanya malah gulung tikar. "Dulu bangkrut dari usaha itu kayaknya sudah langganan" ujar Cak To. Karena berangkat dari pengalaman itu menuntutnya untuk kembali memutar otak dan merintis usaha baru lagi. Karena menurutnya kegagalan adalah sukses yang tertunda. Dari sebuah kegagalan kita bisa belajar dimana letak kesalahan dan kekurangan kita. Sehingga untuk kedepannya kita harus lebih baik.



"Untuk mendapatkan usaha seperti saat ini saya harus berulang kali jatuh bangun dan mengalami gulung tikar. Tapi dengan semangat untuk kembali berdiri, belajar dari kegagalan dan diiringi doa, kesuksesan pasti bisa kita genggam" kata Cak To

Sampai akhirnya Cak To melihat bakso sebagai usaha makanan yang memiliki prospek kedepan paling bagus. Bagaimana tidak.?? Hampir setiap tempat makan diberbagai daerah, jenis makanan ini paling banyak ditawarkan dan penyajiannya tidaklah terlalu merepotkan. Mulai dari rumah makan, depot, kaki lima hingga gerobak dorong, makanan ini sangat mudah ditemukan. Dan penikmatnya juga banyak..

Setelah kurang lebih enam bulan bereksperimen, akhirnya Cak To menemukan formula racikan yang lain dari kebanyakan penjual bakso. Sebuah resep baru gabungan dari bumbu-bumbu khas Bakso Solo dan Bakso Malang. Untuk pertama kali resep temuannya diuji coba kepada beberapa teman dan saudara… Ternyata hasilnya… Hemmm… Mantap…



Higienis adalah harga mati untuk standart produksi Bakso Kuto Cak To

Setelah racikannya mendapatkan respon yang menggembirakan, bakso buatannya mulai dipasarkan untuk umum. Karena Cak To sangat tahu produknya memiliki ciri khas dan berbeda dengan produk penjual bakso yang lain, dia menentukan standart khusus proses produksi agar kualitasnya tetap terjaga. “Standart khusus itu adalah menggunakan bahan baku berkualitas tinggi. Mulai dari bumbu, sayur, serta daging yang digunakan harus masih segar. Proses produksi juga harus mengutamakan kehigienisan, dan yang tak kalah penting semua produk buatannya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu cara penyajian juga mempengaruhi laku tidaknya produk kita” ucap Cak To dengan penuh optimis.



Dengan konsep prasmanan, pembeli bisa memilih sendiri menu yang disukainya

Untuk cara penyajian, tempat makan di jalan Raya Pahlawan Sidoarjo ini memilih konsep prasmanan. Karena menurutnya pembeli bisa memilih sendiri makanan, sesuai dengan selera atau yang disukainya saja. Tata ruang dibuat terbuka seperti warung, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kesan mahal dari harga produk makanan yang ditawarkan. Disamping itu agar suasana bisa lebih santai karena sirkulasi udaranya bagus.

Pernah salah satu gerai bakso rekanannya sepi dan jarang pembeli. Tapi ketika Cak To datang ke lokasi, ternyata tempatnya tertutup seperti kebanyakan sebuah depot. Sehingga banyak orang berpendapat makanan yang dijual pastilah mahal. Dan ternyata setelah dirombak dengan tata ruang yang lebih terbuka, gerai baksonya mulai ramai didatangi pembeli.



Lebih dari 40 varian menu ditawarkan Bakso Kuto Cak To

Bakso Kuto Cak To memiliki lebih dari 40 varian menu yang ditawarkan, seperti : bakso halus, bakso kasar, bakso super kasar, bakso isi telur puyuh, bakso isi tuna chunk, bakso isi smoked beef, bakwan goreng, siomay udang, ekado, dan lain-lain. Meskipun banyak orang yang menyarankan untuk menambah varian makanan yang dijual, tetapi pria ini memutuskan untuk konsentrasi pada menu bakso saja.

Karena banyak permintaan masyarakat dari luar daerah ataupun yang rumahnya jauh dari Sidoarjo, sekitar tahun 2006 Cak To mulai menawarkan system kemitraan atau wara laba.



Jl.Raya Pahlawan
Sidoarjo-Jawa Timur
Telp. 031 716 946 69
(031) 807 0166

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP