Dari semangkuk bakso, aromanya saja bisa membuat orang penasaran untuk ingin menikmatinya..
Bakso…??? Siapa sih gak kenal dengan makanan lezat yang terbuat dari daging dan berbentuk bundar ini..?? Dari aromanya saja bisa membuat orang penasaran untuk ingin menikmatinya. Beberapa waktu yang lalu, sewaktu ke Sidoarjo, aku sempatkan mampir di salah satu depot bakso. Tepatnya Bakso Kuto Cak To. Tempat makan ini berkonsep seperti warung dengan desain ruangannya terbuka. Sebuah tempat makan yang sangat nyaman di sekitar GOR Delta Sidoarjo. Untuk masalah harga..?? Standar dompet pelajar…!!! Kalo urusan rasa… Coba sendiri aja..
Karena rasanya yang khas dan harga relatif murah, Bakso Kuto Cak To banyak digemari mulai dari kalangan pelajar sampai pekerja kantoran.
Di setiap daerah masakan bakso memiliki karakter sendiri-sendiri. Untuk Jawa Timur sendiri, bakso yang terkenal ada dua macam, yaitu bakso Malang dan bakso Solo. Perbedaan yang mencolok dari kedua jenis bakso ini terletak pada kuahnya. Karakter dari bakso Malang kuahnya cenderung lebih bening karena bumbu-bumbu yang digunakan adalah bumbu mentah. Sedangkan untuk bakso Solo, karakternya memiliki kuah yang lebih kental serta lebih keruh. Ini dikarenakan bumbu yang digunakan digoreng terlebih dahulu.Dengan tata ruang terbuka dan sirkulasi udara yang sangat bagus,
suasana santai dan nyaman adalah sebuah konsep yang ditawarkan oleh Bakso Kuto Cak To
Lalu bagaimana dengan Bakso Kuto Cak To..??? Bakso ini didirikan oleh Wachid Basir Krismanto atau lebih dikenal dengan nama Cak To. Sejak masih SMA pria ramah ini telah mulai merintis usaha dibidang kuliner. Berbagai usaha warung hingga café pernah dia coba. Dengan menu aneka macam penyetan (nasi sambel tempe penyet, telur, ayam, lele, ikan laut) pernah dicoba dan tak jarang usahanya malah gulung tikar. "Dulu bangkrut dari usaha itu kayaknya sudah langganan" ujar Cak To. Karena berangkat dari pengalaman itu menuntutnya untuk kembali memutar otak dan merintis usaha baru lagi. Karena menurutnya kegagalan adalah sukses yang tertunda. Dari sebuah kegagalan kita bisa belajar dimana letak kesalahan dan kekurangan kita. Sehingga untuk kedepannya kita harus lebih baik.
"Untuk mendapatkan usaha seperti saat ini saya harus berulang kali jatuh bangun dan mengalami gulung tikar. Tapi dengan semangat untuk kembali berdiri, belajar dari kegagalan dan diiringi doa, kesuksesan pasti bisa kita genggam" kata Cak To
Sampai akhirnya Cak To melihat bakso sebagai usaha makanan yang memiliki prospek kedepan paling bagus. Bagaimana tidak.?? Hampir setiap tempat makan diberbagai daerah, jenis makanan ini paling banyak ditawarkan dan penyajiannya tidaklah terlalu merepotkan. Mulai dari rumah makan, depot, kaki lima hingga gerobak dorong, makanan ini sangat mudah ditemukan. Dan penikmatnya juga banyak..
Setelah kurang lebih enam bulan bereksperimen, akhirnya Cak To menemukan formula racikan yang lain dari kebanyakan penjual bakso. Sebuah resep baru gabungan dari bumbu-bumbu khas Bakso Solo dan Bakso Malang. Untuk pertama kali resep temuannya diuji coba kepada beberapa teman dan saudara… Ternyata hasilnya… Hemmm… Mantap…
Higienis adalah harga mati untuk standart produksi Bakso Kuto Cak To
Setelah racikannya mendapatkan respon yang menggembirakan, bakso buatannya mulai dipasarkan untuk umum. Karena Cak To sangat tahu produknya memiliki ciri khas dan berbeda dengan produk penjual bakso yang lain, dia menentukan standart khusus proses produksi agar kualitasnya tetap terjaga. “Standart khusus itu adalah menggunakan bahan baku berkualitas tinggi. Mulai dari bumbu, sayur, serta daging yang digunakan harus masih segar. Proses produksi juga harus mengutamakan kehigienisan, dan yang tak kalah penting semua produk buatannya sama sekali tidak menggunakan bahan pengawet. Selain itu cara penyajian juga mempengaruhi laku tidaknya produk kita” ucap Cak To dengan penuh optimis.Dengan konsep prasmanan, pembeli bisa memilih sendiri menu yang disukainya
Untuk cara penyajian, tempat makan di jalan Raya Pahlawan Sidoarjo ini memilih konsep prasmanan. Karena menurutnya pembeli bisa memilih sendiri makanan, sesuai dengan selera atau yang disukainya saja. Tata ruang dibuat terbuka seperti warung, hal ini bertujuan untuk menghilangkan kesan mahal dari harga produk makanan yang ditawarkan. Disamping itu agar suasana bisa lebih santai karena sirkulasi udaranya bagus.
Pernah salah satu gerai bakso rekanannya sepi dan jarang pembeli. Tapi ketika Cak To datang ke lokasi, ternyata tempatnya tertutup seperti kebanyakan sebuah depot. Sehingga banyak orang berpendapat makanan yang dijual pastilah mahal. Dan ternyata setelah dirombak dengan tata ruang yang lebih terbuka, gerai baksonya mulai ramai didatangi pembeli.
Lebih dari 40 varian menu ditawarkan Bakso Kuto Cak To
Bakso Kuto Cak To memiliki lebih dari 40 varian menu yang ditawarkan, seperti : bakso halus, bakso kasar, bakso super kasar, bakso isi telur puyuh, bakso isi tuna chunk, bakso isi smoked beef, bakwan goreng, siomay udang, ekado, dan lain-lain. Meskipun banyak orang yang menyarankan untuk menambah varian makanan yang dijual, tetapi pria ini memutuskan untuk konsentrasi pada menu bakso saja.
Karena banyak permintaan masyarakat dari luar daerah ataupun yang rumahnya jauh dari Sidoarjo, sekitar tahun 2006 Cak To mulai menawarkan system kemitraan atau wara laba.
Jl.Raya Pahlawan
Sidoarjo-Jawa Timur
Telp. 031 716 946 69
(031) 807 0166